Thursday, November 25, 2010

Perang Korea Utara-Korea Selaran Pecah

SEOUL (Pos Kota) – Perang Korea Utara dan Selatan kembali pecah. Pihak Korea Selatan mengatakan militer Korea Utara menembakan sekitar 200 peluru artileri ke salah satu pulau Korea Selatan di dekat wilayah perbatasan bagian barat yang diperebutkan dengan Korea Utara.

Insiden ini merupakan yang terburuk sejak Perang Korea 1950-an. Kantor berita Reuters melaporkan pemimpin tertinggi Korea Selatan mengadakan pertemuan di sebuah bunker di ibu kota Seoul.

Puluhan roket mendarat di Yeonpyeong, sebuah pulau wilayah Korea Selatan, yang berada di sisi barat perbatasan perairan negara satu induk tersebut. Akibatnya, asap terlihat mengepul di berbagai tempat dan sedikitnya empat prajurit terluka. Pemerintah Korea Selatan menetapkan “status paling awas di luar masa perang.”

Tembakan peluru artileri Korea Utara disebutkan menewaskan seorang tentara Korea Selatan. Sejumlah rumah rusak dan melukai beberapa tentara serta waga sipil.

Para saksi mata di Pulau Yeonpyeong menuturkan kepada BBC, mereka melihat asap membumbung dari gedung-gedung yang rusak. Mereka mengatakan sebagian peluru artileri mengenai pangkalan militer Korea Selatan di Pulau Yeonpyeon. Militer Korea Selatan menyatakan telah membalas tembakan artileri.

“Korea Utara melakukan provokasi dengan tembakan ilegal pukul 14.34 (sekitar pukul 12.34 WIB),” ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan Won Tae-jae. Mereka langsung mengerahkan pesawat jet ke pulau tersebut.

Sebelumnya, Korea Utara mengeluh adanya latihan militer Korea Selatan yang sedang berlangsung di daerah itu.

Wartawan BBC di ibukota Korea Selatan, Seoul Roland Buerk melaporkan bahwa tembak menembak ini merupakan salah satu yang paling serius sejak perang Korea berakhir setengah abad lalu. Serangan artileri dilaporkan mengenai pangkalan militer Korea Selatan

Rusia dan China meminta Korea Selatan dan Korea Utara menahan diri agar tidak sampai menambah ketegangan.

China sebagai mitra utama Korea Utara mengatakan kedua pihak harus lebih banyak berbuat guna menciptakan perdamaian. Kementerian luar negeri Cina mengatakan perundingan enam negara mutlak dilanjutkan.

Bank Sentral Korea Selatan mengadakan pertemuan darurat guna menilai imbas insiden ini terhadap pasar keuangan internasional.

Tembak menembak artileri ini terjadi ketika utusan khusus Amerika Serikat untuk Korea Utara, Stephen Bosworth, menutup kemungkinan menggelar kembali perundingan enam pihak tentang Korea Utara selama Pyongyang melanjutkan program nuklir.

Ketika berbicara di Jepang, Bosworth mengatakan Korea Utara membangun fasilitas baru untuk pengayaan uranium.

Informasi kegiatan nuklir Korea Utara diungkapkan oleh beberapa ilmuwan Amerika yang diundang pemerintah Korea Utara untuk mengunjungi fasilitas nuklir yang baru.

Sejak berakhirnya Perang Korea pada 1953, dua negara tetangga ini kerap bentrok. Hingga kini, keduanya tidak pernah menandatangani pakta perdamaian pasca perang. (BBC/dms)

http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2010/11/23/perang-korea-utara-selatan-pecah

No comments: